mei 23, 2009 by baNu pw
Malam
terakhir menatap bintang
Cahaya
dalam hitam
Membentang
luas selaras malam
Kemudian hilang
Malam terakhir
menatap bintang
Memeluk
kesendirian bersama angan
Dingin membeku
dalam geraknya
Kemudian hilang
Malam terakhir
menatap bintang
Jatuh terpuruk
dan terluka
Berdarah merintih
menahan perih
Kemudian hilang
Malam terakhir
menatap bintang
Lelap tertidur di
atas ranjang
Bermimpi di balik
selimut luka
Kemudian hilang
Malam terakhir
menatap bintang
Senyum getir
lukisan wajahnya
Sungai kecil di
lengkung pipinya
Kemudian hilang
Malam terakhir
menatap bintang
Lama mengigau
dalam sadarnya
Mengisi hasrat
ingin bicara
Kemudian hilang
Malam terakhir
menatap bintang
Pujian dari
hatinya
Perlindungan
persembahannya
Kemudian hilang
Malam terakhir
menatap bintang
Takkan pernah ada
malam itu
Karena aku dan
waktu sama beradu
Kemudian takkan
hilang
Malam terakhir
menatap bintang
Bersamamu,
selamanya
Karena aku dan
kamu menjadi satu
Mengiringi
keterbatasan dan kekekalan waktu
Kemudian
hilangkah?
Sabtu, 23 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
# Demostrando Valor . La pérdida de sangre y las heridas en la espina dorsal impiden que el toro levante la cabeza de manera normal, y es cuando el torero puede acercarse Con el toro ya cerca del agotamiento, el torero no se preocupa ya del peligro y se puede dar el lujo de retirarse del toro después de un pase especialmente artístico, echando fuera el pecho y pavoneándose al recibir los aplausos del público Cuando el toro alcanza este estado lastimero, el matador entra en el ruedo en una celebración de bravura y machismo, a enfrentarse a un toro exhausto, moribundo y confundido.
BalasHapus